Sabtu, 18 Februari 2012

Pertumbuhan Ekonomi-RI Bisa Jadi Investor Terbesar di Hong Kong



Saturday, 18 February 2012
HONG KONG – Indonesia diprediksi segera menggusur Singapura sebagai negara di kawasan Asia Tenggara yang menanamkan investasi terbanyak di Hong Kong.
Fundamental ekonomi yang kokoh dan pertumbuhan yang terus menunjukkan grafik meningkat dipercaya menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk mengucurkan dana di negara itu. ”Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat pesat beberapa tahun terakhir. Saya yakin, dalam dua atau tiga tahun, Indonesia bisa mengalahkan Singapura,” ujar Direktur Umum Promosi Investasi Hong Kong,Invest Hong Kong,Simon Galpin,di Hong Kong kemarin .

Singapura, pada saat memimpin pergerakan investasi asing di Hong Kong, rata-rata membuka 10 perusahaan baru per tahun.Malaysia menempati posisi kedua, diikuti Thailand dan Indonesia di posisi keempat. Galpin menjelaskan,celah perkembangan industri Indonesia di Hong Kong sangat bagus. ”Masih banyak sektor potensial yang bisa digarap,terutama untuk sektor finansial, gaya hidup, bisnis restoran, serta jasa,”ungkapnya.

Menurut dia, investasi di sektor finansial bagi perusahaan Indonesia juga merupakan ceruk menggiurkan.”Hong Kong adalah gerbang utama menuju pasar China,Asia,juga dunia secara keseluruhan,” katanya. Saat ini,investasi Indonesia di Hong Kong masih terbilang rendah. ”Nilainya kurang dari 10% dari total investasi asing,” imbuh Galpin.

Menurut data UNCTAD World Investment Report 2011, Hong Kong menempati peringkat ketiga dunia sebagai kota penerima investasi terbesar dengan total investasi asing mencapai USD69 miliar atau tumbuh 31,5% dibanding tahun sebelumnya.Di Asia,Hong Kong merupakan penerima investasi kedua terbesar selama 13 tahun berturut-turut setelah China.

Selain itu,Hong Kong merupakan sumber investasi asing terbesar di Asia dengan jumlah investasi keluar sebesar USD76 miliar. Di sisi lain, Indonesia menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara. Nilai ekspor Indonesia pada 2011 meningkat menjadi USD203,6 miliar atau tumbuh 29,1% dibanding tahun lalu sebesar USD157,73 miliar. Hong Kong menjadi salah satu tujuan ekspor Indonesia dengan nilai transaksi USD2,84 juta pada 2011, dengan produk utama berupa batu bara, makanan olahan, serta peralatan dan elemen telekomunikasi.

Indonesia juga merupakan importir produk-produk Hong Kong dengan total nilai transaksi USD2,97 juta pada 2011. Produk utama yang diimpor Indonesia adalah peralatan dan elemen telekomunikasi, produk sulam dan rajutan, mesinmesin perkantoran, elemen komputer dan aksesori, komputer, katun,dan benang.

Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia untuk Hong Kong, James Budiono, sebelum ini mengungkapkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong masih defisit. Kendati demikian,diharapkan ke depan dapat ditingkatkan lagi. Indonesia juga menginginkan investasi Hong Kong meningkat.”Baik itu di bidang energi pertambangan atau lain-lain,”sebutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar